JALAN PULANG

dan aku masih dalam PERJALANAN mencari jalan PULANG
Melakukan perjalanan yang tak terukur JAUH dan DEKATnya
meski tertuju pada kejaran sang WAKTUku, tapi tak MAMPU saling BEREBUT
tatkala perjalananku harus BERADA pada sebuah TOLERANSI ribuan pengguna jalan lainnya


terdesak RASA meng”IBA” untuk mengulurkan tangan sejenak
ketika seorang terjatuh saat BERJALAN
“Ayolah ! Jangan rasakan sakitnya, kita harus CEPAT pulang”, seruku
terjalin sebuah tujuan bersama,”kita pulang sama-sama saja, sambil berdiskusi tentang KEMANA jalan pulang yang tepat.”

tak TERGESA jua ketika harus berbagi PAYUNG dan jas hujan saat BUMI terguyur AIR langitnya
HUJAN ini dapat menghentikan PERJALANAN jika kita tak melindungi tubuh dari airnya
mempedulikan jalan yang BECEK dan LICIN
terNGILU saat tampak beberapa diantaranya tergelincir dan tak mampu BANGKIT lagi
bahkan lenyaplah untuk sebuah RAGA
meski mungkin rohnya tetap akan meneruskan perjalanannya,
namun dia tak lagi MAMPU bercerita tentang JALAN ini lagi

seraya itu seorang memunculkan pertanyaan GELISAHnya,”dimanakah ARAH jalan yang BENAR menuju rumah kita sesungguhnya, bagaimana jika ternyata kita tak pernah SAMPAI tujuan dan terSESAT di tengah JALAN?”

dan TERSIMPUL jawaban BAHWA

“JALAN yang BENAR menuju RUMAH kita tetaplah pada jalan KEBAIKAN ini untuk berusaha PULANG dengan HATI-HATI, kerena dengan JALAN inilah kita akan PULANG dengan SELAMAT, insyAllah.”

tentang JALAN,. dan PASTI cara berjalan manusia satu dengan lainnya tidak pernah sama meski mereka berjalan di jalan yang SAMA sekalipun,,.. TOLERANSI dengan semua pengguna JALAN lainnya, dan saling percaya bahwa KITA semua BERADA di JALAN KEBAIKAN,. inilah JALAN menuju kePULANGan yang terYAKINI, dan jika ada yang saling SIKUT pun, bisa berarti ini adalah peringatan tentang RAMBU-rambu kita untuk selalu WASPADA dan berjalan dengan ke-HATI-HATI-an,. terimakasih,.
(D.A.S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar