liku-liku cerita bertemunya Arjuna dan Srikandi dalam tulisan ini bukanlah sebenarnya,
semua hanya karangan fiksi yang merupakan hasil penggambaran dan simbol nilai imajinasi sang penulisnya, semoga mengalirkan makna kebaikan dan manfaat bagi pembaca, Amin.
ARJUNA dan SRIKANDI
berada di kedua kutub yang berbeda
melangkahkan kaki menelusuri jejak-jejak mereka dari arah yang berlawanan
Arjuna berasal dari utara menuju ke selatan
sedangkan Srikandi berjalan dari arah selatan menuju ke utara
perjalanan mereka akan sebanding dan sejauh letak keduanya,
titik terjauh dan terdekatnya adalah jarak dari masing-masing keberadaannya
sesekali di jejak perjalanannya,
mereka melesatkan panah memerangi apapun penghalang dan rintangan didepan
tak gentar terus melangkah dengan ribuan anak panah ia ambil dan tolakkan
"anak panah ini melindungi keselamatanku, namun sebenarnya akal hati inilah yang membidikannya tepat pada SASARAN"
tidak perlu tergesa-gesa namun pusatkan konsentrasi ini pada Tuhan yang membimbing,
karena tangan ini adalah tangan Tuhan,
akal dan semua daya ini berasal dari kehendak Tuhan jua,
tanpa disadari anak panah mereka pun akan berakhir,
tersisa SATU,.
mereka tidak mengetahui kapankah berakhir pada ujung perjalanan ini, karena yang mereka mengerti adalah pengabdian darma yang tiada batas dan henti
menebarkan kasih sayang dimanapun kaki menginjak dan kearah apapun tujuan terpandang
ini semua adalah ciptaan Tuhan yang senyata-nyatanya
sungguh tiada daya
apa yang tersedia dan terberi tidak mampu tertandingi apapun termasuk pengabdian ini
diwaktu yang SAMA di tempat keduanya yang berlawanan
antara Arjuna dan Srikandi
mereka tidak saling bertatapan meski posisi mereka tepat berhadapan
karena ada JARAK fana yang menghalangi kedua mata mereka memandang
namun entah mata hati mereka seperti melihat sebuah TITIK tuju dihadapannya
mereka bersimpuh, menundukkan kepala sejenak berdo'a seperti mantra-mantra harapan
tangan kirinya memegang busur dan tangan kanannya menggenggam erat anak panahnya
tidak ada keragu-raguan di HATI mereka ketika harus kehilangan senjata andalannya yang tinggal satu ditangannya
tidak ada kegelisahan yang mengancam mereka jika setelah ini berjalan tanpa pelindung apapun jua
masih ada kaki tanpa ALAS dan tangan KOSONG membawa segenap jiwa raga berkelana
sudah TEGUH dan KUAT tekad mereka
perlahan mereka mengangkat wajah dan menajamkan pandangan LURUS ke depan
mulai mempersiapkan diri memanah
untuk kali ini bukanlah penghalang yang mereka panah tujukan
melainkan sebuah janji sebelum perjalanannya bahwa ketika anak panahmu tersisa SATU maka jangan gunakan untuk memanah musuhmu, namun cukup lesatkan lurus ke depan dimanapun kamu menghadap, dan anak panah itu akan menunjukkan JALAN terbaik yang mengarahkan tujuanmu
sreeetttttttttttttttttttt,.. bersamaan dan terlepas sudah,... boommm,..!!
terdengar ledakan yang besar namun sangat HALUS dirasakan
mereka tercengang dan HATI penuh tanya
berusaha membendung kegelisahan dan cemas yang memenuhi pikirannya
sekiranya berharap dengan sangat BAHWA panahnya tidak melukai / menghancurkan sesuatu yang tidak semestinya,.
mereka pun berlari mendekati letak panah tersebut meledak
asap-asap putih bersih menerawang pelan-pelan
tidak ada sesuatu yang mencurigakan atau keramaian apapun yang terundang ke tempat suara keras ini
ANEH,.
dan ternyata hanya mereka berdua-lah yang berdiri diantara kedua anak panah yang saling menancap MENYATU di tanah
disanalah ARJUNA dan SRIKANDI bertemu..
(DAS)