Langit dan bumi,
atas dan bawah,
salah satu contoh DUALITAS kehidupan
atas dan bawah,
salah satu contoh DUALITAS kehidupan
Ada sebuah pandangan yang mengatakan
“gapailah impian/cita-citamu setinggi langit”
“gapailah impian/cita-citamu setinggi langit”
maka banyak orang menatapkan pandangan tajamnya keatas, letak dimana langit terlihat oleh kedua matanya,..
Sejauh Bumi & Langit"
Tapi benarkah Bumi & Langit terpisahkan?
Mungkin karena kita memandang Langit dari Bumi, atau sebaliknya memandang Bumi dari Langit..
Tapi jika kita bisa melihat keduanya selain dari masing-masing tempat itu, baru kita bisa meyakini diri dan berkata:
"Sedekat Bumi & Langit"
[ophetsystem]
sedangkan bagiku, LANGIT adalah pasangan BUMI ini, bumi dimana kaki-kakiku berpijak, sehingga kala itu juga MATA kakiku mengirimkan pesannya untukku:
”aku berpijak di bumi bukan sekedar menginjak-injakkan kaki ini, namun aku menciumi bumi selayak memeluk langit, dengarkan ketika petir bergelegar, itu adalah bahasa LANGIT bersama hatinya yang mendung setelah kemarau panas membakar kerinduannya, terasa hawa hangat ketika uapan air-air bumi terbang melayangkan suratan diantara jarak mereka, berkumpul menjadi satu wujud pasti, sang MENDUNG. Tunggulah isyarat selanjutnya, langit mendung pun akan segera menangis menumpahkan segala RASA kerinduan untuk sang BUMI. Mereka berdua saling memberi dan menerima, AIR HUJAN, yang sebenarnya wujud dari sebuah KASIH SAYANG diantara mereka."
Maka lihatlah ! bagaimana RASA pedih mendung tergambar abu-abu, yang akan diteruskan dengan tangisan AIR hujan, dan perhatikan bagaimana BUMI meresapi airnya kembali, melalui tanah bersama akar-akar pohon yang tumbuh. Mereka saling menumpahkan dan saling mengusap air mata kerinduannya.
ALAM ini saksinya, kedua mata kita mampu menangkap peristiwa nyatanya, dan mata hati kita yang tersentuh mendalami RASA yang entah darimana asalnya. Semua terlihat, terasa dan ter-terjemahkan. Hingga, tanpa pemaksaan dari apa dan siapapun juga, apa adanya kitapun menunduk syukur kepada_Nya.
dan sebenarnya inilah arti cita-cita kita sesungguhnya, mencintai BUMI (Alam semesta) mengasihi LANGIT (keluhuran) dan menyayangi diri kita (mahluk hidup) sebagai SATU bagian ciptaan Sang Agung.
(D.A.S)
wi..gmn kabar..masih di situ ya...kpn balik indo///
BalasHapus