TOLERANSI antara Sang TUA dan Sang MUDA

saya menyukai pemikiran orang TUA tentang hidup dan filosofinya
saya mengagumi paradigma orang MUDA akan jiwa dan kemajuannya

jika mengambill keduanya dalam sebuah revolusi hidup, maka akan sangat SULIT dipertemukan TANPA adanya TOLERANSI itu sendiri

Sang TUA paham bahwa JAMAN peradapan manusia semakin tinggi untuk dicapai oleh manusia abad KINI
Sang MUDA sadar bahwa mereka takkan SEBAIK sekarang ini tanpa adanya manusia TERDAHULU sebelumnya

IBARAT manusia sebuah MOBIL dari mobilitas JALAN kehidupannya, maka is akan berjalan MAJU (masa depan) dengan TETAP memperhatikan RAMBU-rambu (peraturan hukum) didepannya dan kaca SPION kanan kirinya sebagai ALAT untuk melihat bagian BELAKANG (sejarah masa lalu)
jika kadang harus berjalan MUNDUR itu hanya sebuah CARA sementara untuk menyeimbangkan ARAH laju pada JALAN yang terkadang sempit, luas tak termudahkan untuk dilewati

sejarah masa LAMPAU sebagai CERMIN manusia saat INI dan mau tidak mau akan tercipta CERMIN baru dari jaman KINI untuk menuju PERUBAHAN masa DEPANnya
menyaring NILAI-nilai yang PATUT untuk selalu diPERTAHANKAN serta memperbaiki NORMA-norma SOSIAL untuk disempurnakan

dan TIDAK akan ADA sebuah PERUBAHAN bahkan KEHANCURAN jika bukan karena demi sebuah KEBAIKAN itu sendiri

(Dewi Asmara Sari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar