bahwa INI hanyalah salah satu ALAT belajar dalam pendidikan semata
masih kuingat selalu KETIKA
seorang bapak tukang BECAK merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa uang ribuan lusuh untuk membeli sebuah BUKU pelajaran untuk anaknya
seorang ibu tua membuka kantong kain kecilnya yang tak lain merupakan dompet pengumpul jerihnya berjualan kelapa di pasar, beberapa uang receh terhitung pelan dari mulut dan matanya, hatinya penuh harap
"semoga uang ini cukup untuk membeli buku tulis buat cucunya"
Mereka IKHLAS untuk MEMBELI karena YAKIN bahwa dengan BUKU itu anak dan cucu mereka akan PINTAR dalam ilmu dan hidupnya KELAK
(dari fenomena kecil dan sangat menyentuh ini aku sangat MENGERTI betapa berHARGAnya arti sebuah BUKU bagi mereka orang-orang kecil sekalipun)
Pada suatu ketika aku pun JATUH dalam sebuah kehidupan
benar-benar bisa aku rasakan dengan SADAR bagaimana MAHALnya sebuah BUKU itu untuk aku BELI
dan akhirnya tidak ada lagi buku yang mampu aku beli
aku tidak suka baca buku lagi
merasa KETAKUTAN yang amat dalam ketika kulihat banyak orang membaca BUKU untuk PENGETAHUANnya
apakah aku akan terTINGGAL oleh ketidaktahuanku INI
ketidakmampuanku untuk memiliki BUKU ?
achh,.. aku memang terlalu SIBUK untuk bisa memiliki dan membaca BUKU
waktuku HABIS untuk BERADA dalam kerasnya kehidupan akan kebutuhan POKOK saja
aku tidak akan MATI tanpa membaca buku
hanya MAKAN saat LAPAR saja yang aku perlukan untuk HIDUP dan bukan BUKU
itulah yang ADA dalam benak seorang yang ingin sekali bersekolah dengan BUKUnya
kulihat beberapa MAHASISWA membawa, membeli, dan mengoleksi bertumpuk-tumpuk BUKU
betapa MERASA cemburu aku menikmatinya
dan sekali lagi ternyata kecemburuanku ini hanya terhapus dengan Ikhlasku BELAJAR dengan apa adanya
membaca KORAN bekas saja tidak selalu TUNTAS pada WAKTU semata
AKU BEKERJA dan AKU SIBUK untuk MELIHAT KEHIDUPAN dengan MATA, RASA juga HATI bersama RAGAku sendiri dan bukan dengan tangan mengatung keatas
Ku BELAJAR berjalan dengan KAKI tanpa ALAS
menyentuh tepat diatas BUMI kehidupan yang mampu menumbuhkan ribuan POHON
menahan sakitnya KERIKIL kecil yang menggelitik KAKIku
menahan sakitnya KERIKIL kecil yang menggelitik KAKIku
tersandung BATU besar untukku mengerti sebuah WASPADA
merasakan TERIK matahari untukku mematangkan segala EMOSI
terguyur HUJAN untukku menemukan tempat BERLINDUNG
Ya !! aku telah SADAR dengan sentuhan bahkan CAMBUKan langsung dari kehidupanku
aku menjadi BIJAK untuk bisa berjalan maju
aku mengerti AKAL untuk mencari tujuan
aku bertemu SADAR untuk mengenal JATI DIRI
aku TELAH belajar dengan BUKU KEHIDUPAN itu sendiri
buku yang hanya mampu kubeli dengan MAHALnya kehidupanku
membayar semua dengan KEIKHLASANku pada WAKTU
dan TUHAN sebenarnya telah menganugerahkan BUKU ini melalui KEBAIKAN dari AKAL, HATI dan JIWAmu
sebuah RASA syukur yang tak berlogika namun TERBACA jelas pada KEHIDUPANmu
kau telah MENULIS bahkan MEMBACA semua yang tertulis pada kehidupan itu sendiri
kau telah menciptakan SEJARAH tentang KEBAIKANmu sendiri
dan kau telah MAMPU menjadi seorang TOKOH dalam BUKU yang kau TULIS sendiri
dan semua orang telah berkesempatan MEMBACA apa yang kau tulis dalam BUKU kehidupanmu sendiri
SELAMAT atas PERJUANGAN hidupmu diatas perjuanganmu membeli BUKU
the Book of Life
(Dewi Asmara Sari)
km cantik... hehe...
BalasHapuswah, kata-katamu sungguh.... ckckck... amazing...