KELUARGA, awal, tengah dan akhir HIDUPmu

aku mengenal sebuah kehidupan untuk pertama kalinya DISINI
Ini bukan sekedar kehidupan KECIL bagiku, meski hanya ADA orang TUA, aku dan adik/kakak
Does anyone care?
Dan takkan ada orang LAIN yang memperhatikan keberadaanku disini karena mereka juga SIBUK untuk sebuah keluarga baginya sendiri
Mengambang dan tenggelam untuk sebuah NILAI “tumbuh dan kembang”

dan suatu ketika IBUku bertanya,”Mengapa OTOT tanganmu terlihat BESAR, sedangkan kulitmu masih tampak HALUS?”

Sudah lama aku HIDUP tanpa perhatian INI, jauh dari jangkauan Sang IBU.
Cukuplah membahagiakan baginya dengan sebuah KABAR bahwa aku baik-baik saja dimanapun berADA.

Akupun menjawab,”Aku tetap berusaha menjadi ANAK ibu yang MANJA meski yang ada untukku kemarin adalah KEHIDUPAN yang mengOTOT kekarkan tubuhku. Aku masih seorang ANAK dari ayah dan ibu, MESKI kemarin Sang AYAH memberiku nafkah melalui WAKTUku berLARI sendiri. Dan aku tetap berada pada DIDIKAN dan BIMBINGAN orang tua MESKI kemarin akal otak dan tindakanku terputuskan oleh HATIku semata."

Dan KETIKA kau mendengar CERITA orang lainnya, menyaksikan CIUMan orang tua pada ANAKnya, kaupun tercengang dengan DIRImu sendiri yang tak MAMPU melakukannya
memPROTES tentang KEADAAN dimana orang lain MEMILIKInya dan kau TIDAK

Dan tiba-tiba datang untukmu ORANG LAIN yang MAMPU kau masukkan sebagai ANGGAPAN keluarga bagimu, hanya karena kau mendapatkan PERHATIAN lebih tentang KEHADIRAN kasih sayang yang terharap dari sebuah KELUARGA bahagia

Ingatlah BAHWA mereka (orang lain) yang mendapatkan kasih sayang LEBIH dari keluarganya, hingga terlalu MUJUR untuk diKISAHkan, dan mereka juga sangat INGIN membaginya pada orang lain yang tak semujur mereka, dan ITU juga datang padamu. Dan SELALU kau INGAT mereka juga tidak akan MEMBAGI kebahagiaan itu padamu jika kaupun tak PATUT untuk mendapatkannya. Dan sekali lagi kaupun BAHAGIA memiliki yang kau katakan KELUARGA itu sendiri

Namun kaupun memPROTES kembali tentang MENGAPA aku terlahir dalam keluarga seperti INI dan bukan seperti ITU ?
Hingga tanpa kau sadari KAU melemahkan dirimu sendiri, menusukkan pisaumu ke dadamu sendiri, kau tak SADAR tentang ASAL dan AKHIR dari dirimu yang MAMPU sekuat / selemah saat ini.
Seseorng berCERITA tentang ayah/ibu/adik/kakaknya yang hanya MAMPU meminta tak LEPAS dari keikutsertaanmu dalam HIDUPnya. Jika kau menanggung BEBAN keluargamu maka setidaknya KAU lah yang terKUAT untuk menopang
dan untuk apa MENGELUH atas ketidak adilan INI ?
LELAH ? lelah karena KELUARGAmu?? 
BUKAN !!! bukan karena KELUARGA !! kau lelah karena HIDUPmu yang kurang TULUS ikhlas !
dan jika kau diberikan PERTANYAAN : bagaimana jika kau berganti POSISI dengan mereka yang hanya MEMINTA apakah kau mau??? jawablah !

Saat kau lihat ayahmu KURUS karena perjuangannya
ibumu KERIPUT atas kesetiaannya
apakah kau ingin menukarkan TEMPATmu pada mereka ??
yang kau tahu HANYA saat ini ketika kau MAMPU menterjemahkan
dan kau tak INGAT bagaimanakah BAYImu waktu ITU,..
kau berAWAL dari sini dan kau akan BERAKHIR disini juga
siapakah yang akan mengurus JENAZAHmu saat kau tiada??
pastilah MEREKA yang telah menganggapmu sebagai KELUARGA

(tulisan ini aku dedikasikan untuk kalian para PAHLAWAN keluarga dan kehidupan)

(Dewi Asmara Sari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar