bersekolah tanpa SERAGAM

ketika aku telah CUKUP untuk bersekolah dengan SERAGAMku
genaplah teori yang MAMPU terserap dan terNALAR untukku
maka LULUSlah aku menuju jenjang tingkatku selanjutnya
JENJANG dimana tak akan aku temui seragam dan BUKU teori tertulis untukku

ya ! cukuplah meraih untuk sebuah "KESOMBONGAN DIRI"
menuliskan tambahan huruf MAHAL pada NAMAku semata
terLEPAS sudah untukku MENGENANG arti sebuah PERJUANGAN yang sangat SINGKAT
dan AKU sangat memBANGGAkan atas USAHA yang telah TERTULIS "diakui" ini

sampailah untukku BERJALAN tanpa bayang-bayang sebuah bimbingan dan didikan GURU semata
aku memulai kehidupan dalam NYATA dibalik teori yang hanya aku temukan dalam RUMUS tulisku saja

aku sangat PANDAI dengan seragamku
tapi ENTAH mengapa aku cukup BODOH tanpa seragam

mulailah untukku merumuskan sebuah CARA lagi yang bahkan tak kugunakan ATURAN teori apapun dari buku-buku manapun
aku menjadi PENCIPTA untuk sebuah TEORI kehidupan

MENGERTI sebuah LOGIKA dengan RASA
PAHAM tentang REALITA dengan MIMPI
bahwa INI tak pernah aku dapatkan dalam belajarku dengan SERAGAM

aku memandang sesuatu yang berTUJUAN
untuk APA aku harus LULUS dan BANGGA dengan SERAGAMku ?
sedangkan aturan INI hanya ciptaan MANUSIA semata
ILMU yang hanya TERCIPTA oleh sang MANUSIA semata
dan HANYA mampu terfungsikan untuk MENJAWAB pertanyaan dari soal-soal pikiran manusia semata
dan AKU tak mampu menggunakan ILMU ini untuk menjawab PERTANYAAN kehidupan NYATA
disaat seperti INIlah tersadar olehku BAHWA sekolahku harus terus berlanjut untuk sebuah JENJANG tertinggi disini,..
JENJANG KEHIDUPAN
berangkat untuk BELAJAR tanpa SERAGAM
tidak PERLU datang dan duduk untuk menuliskan JAWABAN, tapi WAJIB untuk berpikir bersama WAKTUku berjalan
tidak perlu mendengar sebuah penjelasan guru, tapi cukup mengerti dengan seribu akal dan HATImu dalam BERTINDAK

aku MAMPU menangis bukan karena PRESTASI tertinggal, tapi NYATA oleh sebuah EMOSI
aku mampu TERTAWA senang bukan karena NILAI tinggi, namun oleh RASA itu sendiri
dan akupun merasa BANGGA sebanding dengan mampuku mengangkat BEBAN kehidupan,
dan bukan karena NILAI tertulis "istimewa" diatas KERTAS laminatingku semata
dimana kau MAMPU menunjukkan NILAImu tapi kau tak kan pernah MAMPU untuk menguraikan harga sebuah TINDAKAN nyatamu

bersekolah-lah tanpa SERAGAM
meski kau takkan mendapatkan NILAI tertulismu
namun kau akan MAMPU memberi NILAI dari sebuah KEHIDUPANmu
BERHARGA diantara WAKTUmu

 (Dewi Asmara Sari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar