memperhatikan sepasang hati bercengkerama
dibalik awan tebal dan hitam
lukisan senyum mereka seolah menghapus kecemasan sebuah pertanda
akan jatuh HUJAN lebat dan PETIR yang menyambar
namun tak mampu menggetarkan RASA dihatinya,
bahkan mereka seperti sedang bergandengan menari di tengah-tengah BADAI,
beberapa teriakan dari bawah langit memanggil-manggil mereka untuk segera turun dan kembali kerumah masing-masing sebelum hujan benar-benar jatuh,
namun mereka tidak kunjung pada sedianya,
hanya beberapa BAIT kalimat yang mereka PESANkan pada para telinga-telinga lainnya:
"bahwa mereka HAUS karena kemarau panjangnya, apalah arti badai dan petir jika itu hanya termakna harga dari sebuah hujan yang mereka nanti di sepanjang kekeringan kemarau, yang akan termanfaatkan untuk banyak kehidupan, ini hanya PROSES alam"
ya ! itu cara mereka mensucikan hatinya, menghilangkan galau dengan AIR alam-NYA, karena mereka ingin tumbuh segar seperti pohon yang DIAM dan tetap TEGAK bertahan meski ALAM dan lingkungan sekitarnya berusaha menguji keteguhannya dalam hidup. Ada satu nuansa kebahagiaan yang mereka nantikan seandainya telah berhasil melaluinya, yaitu PELANGI..
mereka tidak memperdulikan tentang kedua kemungkinan muncul setelah hujan badai tersebut, apakah akan benar-benar muncul pelangi atau tidak sama sekali. Mereka hanya menikmati semua gejala ALAM ini apa adanya.
sebersit tentang PELANGI yang muncul pun takkkan pernah lama, namun setidaknya mereka pernah menikmatinya bersama-sama.
Sekiranya kau pernah tahu dan mengerti tentang rasa pahit dan manisnya.
Semua akan kembali berputar, kehidupan WAKTU akan berjalan memutar kembali, akan ada kemarau lagi yang mungkin kau lalui sendiri lagi ataukah berbagi. Bahkan akan ada salju atau semi, dan gugur pada musim masanya. Akan selalu datang untuk kehidupan selanjutnya, dan akan terlaluilah dengan cara untukmu menikmatinya, SENDIRI atau BERBAGI
ada sebuah NILAI BANDING yang mereka rumuskan dalam perjalanan terpilihnya, yaitu melalui langsung atau berlindung dibawah bangunan besarpun, badai tetap akan datang menghujamnya.
Jika memang TUHAN menganugerahkan AMANAT besar itu padanya, dan ketika dibalik terjangan panas, hujan, petir dan badai mereka masih mampu bertahan meski sempat tubuhnya menggigil kesakitan, masih ada pelangi tercipta untuk mereka nikmati bersama meski hanya sebuah LAGU PELANGI sekalipun.
dan ini adalah K E H I D U P A N.
nice
BalasHapus