Petikan sekilas tentang cerita Srikandi dalam ilmu pewayangan
Srikandi adalah puteri Prabu Drupada di Cempakareja. Waktu remaja puteri in berguru memanah pada Arjuna. Kemudian ia diperisteri oleh Arjuna. Tabiat Srikandi seperti tabiat laki-laki. Ia gemar berperang, karena itu ia disebut sebagai puteri prajurit. Wanita ini berani menantang ketidakbenaran secara terbuka. Ia dengan ksatrianya selalu membela bangsanya. Dalam perang Baratayudha, Srikandi diangkat menjadi panglima perang melawan Bisma, panglima perang Kurawa. Dalam peperangan itu Srikandi berhasil menewaskan Bisma.
uraian diatas adalah kisah secara umum gambaran tentang tokoh Srikandi dalam pewayangan
namun disini saya hanya meminjam nama "Srikandi" yang akan saya masukkan dalam kisah berdasarkan judul diatas
SRIKANDI pergi ke negeri seberang
terpanggil untuk sebuah nama pendeknya "SRI"
Sri "SRIKANDI" adalah seorang perempuan pemanah tujuan HIDUP sejati
berada di jaman peradapan tinggi seperti ini
apakah masih memungkinkan untuknya berjuang dengan busur dan anak panahnya ?
sedangkan "dunia" menciptakan pistol dan bom rakitan untuk menaklukkan musuh dari jarak ke-JAUH-an
bagaimana dengan "Srikandi" yang tetap mempertahankan senjata jaman sejarahnya saja ?
bagaimana dengan "Srikandi" yang tetap mempertahankan senjata jaman sejarahnya saja ?
dan Sri pun berkata:
" Namaku Srikandi, dan orang tuaku memberi amanat nama ini sesuai dengan apa adanya makna "SRIKANDI" itu sendiri, jika kau mengenali namaku yang telah menyatu dengan busur dan anak panahku
maka, akupun akan selalu menjalankan PERANku dengan seperangkat senjata andalan "SRIKANDI"
tidak akan lekang oleh segala jaman PERADAPAN apapun
aku tujukan agar dunia masih mengenaliku dan kuperlihatkan bagaimana sebuah BUSUR dan ANAK PANAH ini melesat dan menancap pada sebuah TITIK tuju yang PASTI meski tanpa suara
agar kalian benar-benar yakin dan percaya bahwa aku dan panahku sungguh ADA dan NYATA
dan bukan sekedar DONGENG semata"
SRIKANDI, lahir dan tumbuh dengan apa adanya kesederhanaan yang terberi untuknya
dia hanya berusaha se-IKHLAS-nya mengabdi pada kehidupan terFANA ini
ayah ibunya tidak mengajarkan tentang "peperangan" namun sangat mendidiknya untuk "BERJUANG" dalam memerangi keburukan dan kekurangan
seperti layaknya gadis sederhana lainnya, dia sangat lemah lembut berada menyesuaikan ajaran kodratnya
namun, Alam Kehidupan tetap menamai dan mendidik SRIKANDI selayak AMANAT tokohnya
bertubi-tubi tanpa terKIRA kehidupan melatihnya untuk berperang melawan tajamnya panah-panah EMOSI hidup yang berusaha menghujam titik HATInya
berkali-kali memaksanya JATUH dan BANGUN untuk bertahan dan maju selayak ksatriani kehidupan
menjalankan kehidupan PERAN berganda untuk diri dan keluarganya
dan PASTI ini seperti jalan menemukan GURU baginya untuk menangkis setiap anak panah yang berusaha melukainya
banyak sekali lesatan-lesatan anak panah kehidupan yang ia mampu tangkis bahkan patahkan
semua patahan-patahan itu ia kumpulkan dan ia ambil kembali
ia pelajari dan ia berusaha menyisir bambu dan kayu untuk membuat "anak panah dan busurnya"
hingga ia MAMPU menciptakannya SENDIRI
Sri berkata kembali:
"anak panah-anak panah ini telah datang menghujamku,
seolah-olah aku seperti magnet bagi mereka
Apakah mereka benar-benar bertujuan untuk melukaiku bahkan membunuhku??
namun nyatanya aku tidak terbunuh, dan bahkan aku mulai menikmati serangan-serangan mereka selayak ILMU kehidupan yang mengarah padaku untuk aku pelajari, ambil dan manfaatkan
MESKI ! aku harus berjuang menaklukkannya dahulu
bahkan kadang mereka memberiku luka yang cukup PARAH untuk tersembuhkan.
Aku mempercayai ini sebagai PROSES yang wajib aku lalui
atau tepatnya HARGA yang harus aku bayar untuk membeli MAHALnya sebuah "Pembelajaran"
tentang KEHIDUPAN"
JER BASUKI MAWA BEA
bahwa ilmu itu tidaklah GRATIS, mahalpun sebenarnya tidak harus terbayar dengan UANG
kehidupan adalah WAKTU dan RUANG yang harus dibeli
demi hidup yang menghidupkan KEHIDUPAN
jika malam, tetap terang
jika siang, tetap tenang
dan ini adalah PERJUANGAN
PEPERANGAN
PENGABDIAN
Srikandi mulai mengerti tentang fungsi anak panah dan busurnya
dia mampu menangkis, mematahkan dan bahkan memainkannya dengan baik
beberapa goresan LUKA dari anak panah itu pun memberi ISYARAT
bahwa ia dan segala yang datang menghujamnya itu adalah PETUNJUK
bukan sebuah SERANGAN semata, namun ini adalah ILMU
yang harus ia gunakan untuk MENUJU titik IMPIAN cita-citanya
banyak sekali lesatan-lesatan anak panah kehidupan yang ia mampu tangkis bahkan patahkan
semua patahan-patahan itu ia kumpulkan dan ia ambil kembali
ia pelajari dan ia berusaha menyisir bambu dan kayu untuk membuat "anak panah dan busurnya"
hingga ia MAMPU menciptakannya SENDIRI
Sri berkata kembali:
"anak panah-anak panah ini telah datang menghujamku,
seolah-olah aku seperti magnet bagi mereka
Apakah mereka benar-benar bertujuan untuk melukaiku bahkan membunuhku??
namun nyatanya aku tidak terbunuh, dan bahkan aku mulai menikmati serangan-serangan mereka selayak ILMU kehidupan yang mengarah padaku untuk aku pelajari, ambil dan manfaatkan
MESKI ! aku harus berjuang menaklukkannya dahulu
bahkan kadang mereka memberiku luka yang cukup PARAH untuk tersembuhkan.
Aku mempercayai ini sebagai PROSES yang wajib aku lalui
atau tepatnya HARGA yang harus aku bayar untuk membeli MAHALnya sebuah "Pembelajaran"
tentang KEHIDUPAN"
JER BASUKI MAWA BEA
bahwa ilmu itu tidaklah GRATIS, mahalpun sebenarnya tidak harus terbayar dengan UANG
kehidupan adalah WAKTU dan RUANG yang harus dibeli
demi hidup yang menghidupkan KEHIDUPAN
jika malam, tetap terang
jika siang, tetap tenang
dan ini adalah PERJUANGAN
PEPERANGAN
PENGABDIAN
Srikandi mulai mengerti tentang fungsi anak panah dan busurnya
dia mampu menangkis, mematahkan dan bahkan memainkannya dengan baik
beberapa goresan LUKA dari anak panah itu pun memberi ISYARAT
bahwa ia dan segala yang datang menghujamnya itu adalah PETUNJUK
bukan sebuah SERANGAN semata, namun ini adalah ILMU
yang harus ia gunakan untuk MENUJU titik IMPIAN cita-citanya
Srikandi mulai berpikir mempergunakan BUSUR dan ANAK PANAH buatannya
akan ia fungsikan sebagai apakah INI ?
dia mulai menggunakan PIKIRAN baiknya untuk menentukan TITIK tujuan
dia mulai menggunakan HATInya untuk memanah KEBAHAGIAAN
dia berpikir sejenak !
bukankah anak panah ini adalah senjata tembak jarak jauh?
maka, jika ingin memanah tujuanpun lebih mudah dari kejauhan saja
karena senjata ini tanpa suara dan polusi
maka, ini adalah senjata terAMAN untuk menaklukkan musuh
tanpa harus memberi kebisingan dunia
tanpa harus membeli bahan kimia
tanpa harus menuai mata kecemburuan lainnya
karena pasti mereka tidak banyak yang mampu mempergunakannya
tanpa belajar terpanah dan memanah
Sri pergi ke negeri seberang
dengan hanya berbekal busur dan anak panah sederhananya
ia ingin melesatkan titik impian hidupnya
satu pertanyaan tersirat disini
mengapa harus ke negeri seberang ?
ia pun mulai tersenyum pada pikirannya sendiri
merasa bangga memiliki tujuan yang orang lain pun tak selalu mampu mengertinya
ia pun menjelaskan singkat :
"karena negeri seberang adalah LETAK dimana
aku akan menyeberangkan
diriku "SRIKANDI" lebih luas lagi,
dan itulah cita-citaku sesungguhnya,
ingin memperkenalkan, mengajarkan dan menancapkan anak panahku beserta busurku ini
untuk menyatukan segala hal di JAMAN yang sudah sangat berSEBERANGan ini
pada satu titik TUJUAN kehidupan"
(D.A.S)
dia berpikir sejenak !
bukankah anak panah ini adalah senjata tembak jarak jauh?
maka, jika ingin memanah tujuanpun lebih mudah dari kejauhan saja
karena senjata ini tanpa suara dan polusi
maka, ini adalah senjata terAMAN untuk menaklukkan musuh
tanpa harus memberi kebisingan dunia
tanpa harus membeli bahan kimia
tanpa harus menuai mata kecemburuan lainnya
karena pasti mereka tidak banyak yang mampu mempergunakannya
tanpa belajar terpanah dan memanah
Sri pergi ke negeri seberang
dengan hanya berbekal busur dan anak panah sederhananya
ia ingin melesatkan titik impian hidupnya
satu pertanyaan tersirat disini
mengapa harus ke negeri seberang ?
ia pun mulai tersenyum pada pikirannya sendiri
merasa bangga memiliki tujuan yang orang lain pun tak selalu mampu mengertinya
ia pun menjelaskan singkat :
"karena negeri seberang adalah LETAK dimana
aku akan menyeberangkan
diriku "SRIKANDI" lebih luas lagi,
dan itulah cita-citaku sesungguhnya,
ingin memperkenalkan, mengajarkan dan menancapkan anak panahku beserta busurku ini
untuk menyatukan segala hal di JAMAN yang sudah sangat berSEBERANGan ini
pada satu titik TUJUAN kehidupan"
(D.A.S)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusUntaian kata yang indah, barisan kata yang luar biasa, makna yang sempurna...
BalasHapus