si Gadis Kapas

Perkenalkan akulah si Gadis Kapas
Secantik KAPAS putih bersih yang terlambang kesucianku

Semua memujaku tanpa MENGERTI, membuatku semakin ringan dan mudah untuk terbang. Seperti layaknya KAPAS PUTIH yang lepas dari buahnya. Kata-katanya yang lembut dan halus  itu mampu melambungkanku di udara bebas. Sesekali sangat manis dan kuat untuk menghempasku melayang seperti tiupan angin dari mulutnya. Membuatku melayang dan bertebaran tanpa tentu arah. Terombang-ambing tanpa tujuan jelas. Ya! aku menari-nari di udara.
Menyenangkan sekali, tanpa sayap pun aku bisa terbang dengan bebasnya.
Berteriak-teriak kegirangan menikmati ke"elok"anku yang beterbangan melambai-lambai.
Mengembangkan senyum dari pemilik mata yang menyaksikan.
Mendengarkan alunan merdu dari beberapa suara, "Lihatlah! kapas itu indah dan CANTIK sekali beterbangan di udara."

Huffttt,.! tak lain aku hanya sebuah pemandangan saja
Semakin mereka berucap manis dan takjub padaku, maka semakin kencang tiupan kata-kata mereka menerpaku.
Meski beberapa dari mereka ingin menangkapku, namun tak terhingga pula pada genggamannya karena aku terbang semakin jauh dan tinggi.
Melewati banyak alam yang semakin tak kukenali.
Tersentuh beberapa polusi dari asap HITAM yang tak terkendali.
Dan,... achhh.. PUTIHku pudar tak secantik dulu lagi

Aku merasa kehilangan banyak hal yang kumiliki.
Keceriaanku berkurang terbagi dengan keceriaan mereka saat menikmati tarian terbangku

Tak ada lagi yang memperhatikanku pada saat seperti ini. Lusuh, kotor dan kehilangan pelindungku.
Sama seperti debu dan sampah beterbangan, yang akhirnya jatuh ke tanah berserakan.
Mereka tidak mengenali Putihku lagi.
Aku berteriak memperkenalkan asal mulaku dan semua perjalananku.
Agar mereka bisa menghargaiku secantik waktu itu.
Percuma, mereka benar-benar tidak mengenaliku dan hanya memandangku dengan apa yang mereka perhatikan SAAT INI
"Kapas Kotor"
Akupun menangis, mempertanyakan sesuatu yang sangat terlambat untuk dijawab,
Mengapa kau menghempaskanku melayang dengan kata-kata mutiaramu?
Mengapa kau buai aku dengan pujian-pujian racunmu?
Bisakah kau menarik semua kembali untukku?
Bisakah kau pulihkan aku seperti sebelumnya?
Jika akan tahu seperti INI aku tidak mau mendengar dan terbuai semua kata-kata indahmu.
Aku menyesal tiada lain karena kesalahanku mendengar, kesalahanku terGODA, terBUJUK dan TERBANG.
Harusnya aku menerima diriku apa adanya yang tak akan bisa terbang karena tak pernah ada sayap untukku.
Harusnya aku melindungi diriku dari segala keINDAHan yang menjebakku.
Ternyata, Aku hanyalah si Gadis Kapas !


(by Dewi Asmara Sari)

1 komentar:

  1. Mantap..seolah merasakan prjalanan sang gadis kapas saat membaca tulisan ini.. :)

    BalasHapus